Mau Tahu! Begini Proses Padi Menjadi Nasi?

Orang Indonesia bilang jika belum mengonsumsi nasi maka dia dianggap belum makan. Rasanya kalimat ini bukan sekedar mitos. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, nasi sudah menjadi makanan pokok sejak dulu. 

Nasi berasal dari tumbuhan padi yang ditanam di sawah. Masa tanamnya cukup singkat, yaitu sekitar 3 hingga 4 bulan. 

Walaupun nasi sudah menjadi makanan pokok orang Indonesia, sayangnya belum banyak yang tahu bagaimana proses padi hingga menjadi nasi yang siap dihidangkan di meja makan.

Berikut proses pertumbuhan padi hingga menjadi nasi di Desa Serang, Blitar.

1. Ngluku (Pembajakan Sawah)
Proses awal adalah pembajakan sawah menggunakan traktor yang dikenal dalam bahasa Jawa sebagai "Ngluku". Proses ini bertujuan untuk menggemburkan tanah sebelum penyemaian dan penanaman.

2. Tamping dan Nggaleng
"Tamping" adalah mencangkul sedikit tanah pada sisi pematang sawah untuk membersihkan rerumputan yang ada di sawah, sedangkan "Nggaleng" yaitu penambahan atau perbaikan pematang sawah yang sudah tipis dan rusak karena diinjak-injak dan juga dirusak tikus.

3. Penyamaian Benih
Penyemaian benih dilakukan di sawah yang sudah dibajak oleh petani. Sebelum disemai benih padi terlebih dahulu direndam dalam air selama sehari semalam dengan tujuan mempercepat perangsangan akar. Setelah perendaman, benih pun siap ditabur di sawah yang telah dibajak. Usai proses penyemaian berlangsung, petani akan menunggu hingga 3 minggu sampai benih siap untuk ditanam.

4. Ndaud dan Tandur
"Ndaud" yaitu pengambilan bibit dari tempat penyemaian. Proses ini disebut proses pemilihan bibit terbaik untuk kemudian ditanam di sawah yang telah dipersiapkan. Jika bibit sudah siap maka petani siap "Tandur" yaitu proses penanaman bibit padi di sawah. Biasanya penanaman ini dilakukan oleh kaum perempuan.

5. Pemupukan dan Penyemprotan
Pemupukan padi dilakukan sebanyak 3 kali. Pemupukan pertama dilakukan ketika padi berumur 7-10 HST( Hari Setelah Tanam). Pemupukan kedua ketika umur 21-25 HST. Pemupukan ketiga pada usia 30-35 HST jika diperlukan. Selanjutnya adalah penyemprotan yang dilakukan untuk mengusir hama wereng dan walang sangit dari padi.

6. Tunggu Manuk (Mengusir Burung) dan Matun
Tahapan ini termasuk tahapan yang cukup unik dan terus dilakukan sampai sekarang. "Tunggu Manuk" dilakukan dengan cara meneriaki setiap burung yang hinggap di tanaman padi yang mulai berisi. Selain teriakan biasanya para petani memukulkan benda seperti kaleng untuk membuat suara bising. Tujuannya adalah menakut-nakuti burung yang kerap kali memakan bulir padi. Sementara itu "Matun" yaitu membersihkan rumput liar yang tumbuh di sawah.

7. Methik
Methik tahapan yang dilakukan sebelum panen yaitu membawa sejenis sesaji atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan cokbakal ke sawah sebagai ucapan rasa syukur karena akan panen.

8. Panen
Panen adalah rangkaian terakhir dari proses menanam padi. Padi akan dipanen ketika telah tua dan berisi. Kegiatan panen masih dilakukan dengan cara tradisional. Proses memisahkan biji padi dari batangnya dengan memukulkan padi menggunakan kayu yang dibentuk seperti segitiga yang disebut rengkek.

Itulah 8 tahapan padi menjadi beras sebelu diolah menjadi nasi. Wah, ternyata dibalik nasi yang kita makan sehari-hari terdapat perjuangan para petani yang dengan sabar merawat padi dengan tetap mempertahankan tradisi yang ada untuk menjaga kualitas padi. 

Pastikan kalau makan nasi dihabiskan ya biar petaninya tidak sedih. (IR)
Impron Rosadi
Impron Rosadi Hai, saya pemuda dari Desa Wisata Serang Blitar. Punya hobi berolahraga, kini saya tengah memfokuskan diri untuk menulis dan menjadi kreator konten. Salam kenal ya.

Posting Komentar untuk "Mau Tahu! Begini Proses Padi Menjadi Nasi?"

SimpleWordPress